Berbagi

Tuan X bermimpi berkomunikasi dengan Malaikat dan berkata, "ijinkan saya untuk dapat melihat seperti apakah Neraka dan Surga itu".
Malaikat membimbingnya menuju dua ruangan.

Pada ruangan pertama yang sangat panas, terdapat meja makan dengan semangkuk sup ukuran besar beraroma lezat. Meja tersebut dikelilingi sekumpulan manusia bertubuh kurus dengan paras sangat lapar.
Masing-masing memegang sebuah sendok terikat, dimana sendok tersebut cukup panjang untuk mencapai mangkuk di tengah meja dan mengambil sup yang lezat tadi.
Namun, karena sendoknya terlalu panjang, mereka tidak dapat memakan sup yang terambil ke mulut masing-masing. Sia-sia mereka untuk dapat menyuap sup tersebut ke mulut sendiri, suasana sangat gaduh karena mereka saling menyalahkan.

Tuan X tidak tahan melihat tingkah laku sekumpulan manusia di ruangan pertama, ia bertanya pada Malaikat, “siapa, kenapa dan ruangan apakah ini?
Malaikat berujar, "mereka adalah kumpulan manusia serakah yang haya memikirkan kebutuhan sendiri tanpa mau berbagi dengan sesamanya. Ruangan ini adalah sebagian kecil dari NERAKA."

Selanjutnya, Malaikat mengantarkan Tuan X menuju ruangan kedua.
Ruangan kedua berhawa sejuk, berisi meja makan dengan mangkuk sup ukuran besar, terdapat sekumpulan manusia dengan sendok panjang sama dengan ruangan pertama.
Perbedaannya, sekumpulan manusia tersebut berbadan sehat dan berparas gembira.

Tuan X bertanya kembali kepada Malaikat, “siapa, kenapa dan ruangan apakah ini?
Malaikat berujar, “mereka adalah kumpulan manusia yang tidak memikirkan diri sendiri. Cobalah lihat, mereka dengan ikhlas saling memberi sup yang berhasil diambil. Dengan demikian, setiap manusia di ruangan ini dapat menikmati sup karena masing-masing saling berbagi. Ruangan ini adalah sebagian kecil dari SURGA.”

Tuan X terbangun dari tidurnya. Sadar bahwa untuk menjadi salah satu penghuni surga hanya diperlukan tindakan sederhana, antara lain BERBAGI KEPADA SESAMA.