WELCOME TO SNIPER DEPOK CLUB BLOG

Terimakasih anda telah berkunjung ke blog kami.
Blog SNIPER Club berisi 8 kolom informasi yang disebut "Pojok." Ada Pojok Pengumuman, Pojok Renungan, Pojok Mejeng, Pojok Ngocol, Pojok Anti Crime, Pojok Sehat, Pojok Ekubank dan Pojok Tunggangan.

Pojok-Pojok itu tidak hanya bisa dibaca, bro and sis serta pengunjung Blog juga dapat mengirimkan tulisannya ke kolom tersebut karena Blog ini terbuka untuk umum dalam mengungkapkan buah pemikiran.

Tak ada gading yang tak retak, kami tetap perlu komentar dan masukan positif dari para pengunjung yang terhormat, demi makin baiknya contents maupun tampilan blog Sniper Club.

Salam SNIPER



12 Desember 2008

Perang Polisi Melawan Judi

Berikut opini sebagaimana dilansir Majalah Tempo Edisi 8 – 14 Desember 2008 tentang fenomena pemberantasan judi :

Kepala Kepolisian RI Jenderal Bambang Hendarso Danuri rupanya tak percaya pada mitos bahwa judi mustahil diberantas. Ia copot anak buahnya yang gagal membasmi permainan terlarang itu. Ia tindak perwira tinggi yang membiarkan permainan purba itu berlangsung.
Ini jelas kabar baik. Ternyata Bambang Hendarso meneruskan tindakan bagus yang dilakukan pendahulunya, Jenderal Sutanto. Disarankan ia tak cuma mencopot, tapi juga mengajukan yang bersalah ke meja hijau.

Judi adalah dunia bergelimang uang. Usaha memberantasnya butuh sosok polisi yang berani dan tak mau makan suap. Mungkin absennya polisi anti suap itulah yang membuat praktek judi berbilang tahun merajalela di negeri kita. Selama ini tidak terlihat tindakan serius. Aparat terkesan bermain mata dan mengambil untung dari perbuatan melanggar hukum ini.
Publik melihat ada perubahan pada masa Jenderal Sutanto menjabat Kepala Kepolisian. Sutanto mencanangkan pemberantasan judi sebagai program utama. Pada mulanya banyak yang sinis. Maklum, biasanya janji Kepala Kepolisian baru cepat menguap bersama waktu. Tapi Sutanto tidak sembarang berjanji.
Sepuluh hari pertama memimpin, ia menangkap 1.500 orang yang tersangkut judi. Sejak itu, “dunia adu untung” tadi langsung mengkerut.

Jenderal Bambang Hendarso meneruskan tindakan benar ini. Di Pekanbaru, misalnya, polisi menyasar bandar judi bernama Candra Wijaya alias Acin, yang ternyata terus beroperasi. Jaringannya terus membesar, tidak hanya mencakup seluruh Sumatera , tapi hingga Singapura, Malaysia, dan Thailand. Omzetnya sekitar Rp 4 miliar per hari.
Penangkapan Acin beberapa waktu lalu, dalam operasi yang dipimpin langsung Kepala Kepolisian Daerah Riau Brigadir Jenderal Hadiatmoko, melegakan banyak pihak.
Ini bukan saja membuktikan tak seorangpun di negeri ini kebal hukum, melainkan juga menghentikan satu periode ketika penjudi kakap itu disebut-sebut memiliki kedekatan khusus dengan petinggi kepolisian.
Hadiatmoko memberikan inspirasi. Kalau ada keberanian dan integritas, tidak sulit menekuk raja judi dengan reputasi sehebat apapun.
Langkah Hadiatmoko menindak tegas anak buahnya yang terlibat kasus Acin perlu mendapat dukungan. Pencopotan Kepala Kepolisian Kota Besar Pekanbaru sudah sepantasnya dilakukan, dan itu pasti punya efek jera. Tak seorangpun pemimpin polisi boleh membiarkan praktek judi tumbuh di wilayah kerjanya.

Jenderal Bambang Hendarso juga perlu memeriksa secara intensif tiga mantan Kepala Kepolisian Daerah Riau untuk mengetahui alasan lolosnya Acin dari radar polisi selama ini. Keterangan Bambang kepada pers, bahwa tiga bekas Kapolda Riau tidak menjadi beking Acin, rasanya belum cukup. Bambang Hendarso harus mendapat jawaban: mengapa dalam waktu begitu lama bisnis Acin tak pernah disentuh aparat kepolisian.
Kalau ingin menyelamatkan ekonomi rakyat, Bambang Hendarso perlu terus melancarkan perang melawan judi ini. Perang yang satu ini akan memberikan perlindungan yang jauh lebih besar dalam jangka panjang daripada, misalnya, perang melawan preman. Judi yang mengisap ekonomi rakyat jauh lebih berbahaya akibatnya ketimbang aksi preman pasar atau terminal.

Jenderal Bambang Hendarso mesti memiliki target yang jelas untuk memberantas judi yang masih tersisa. Tanpa target, operasi pemberantasan judi akan berlangsung timbul-tenggelam. Bambang Hendarso tak boleh membiarkan ini terjadi. Ia bersama pendahulunya, mesti mencatatkan diri sebagai Kapolri yang tidak jatuh di kaki bandar judi.

Tidak ada komentar:

Berbisnis Santun ala SNIPER Club

Review growurl.com

Bingung mau kirim iklan via online?
Bingung cari agen iklan online?
Bingung dengan biaya iklan?

Tidak usah kuatir, ada growurl.com.
Situs itu luar biasa banget ngebantu memecahkan kebingungan bro and sis.
Masuk aja ke http://growurl.com, terus register dengan data yang bener. Selesai dech.
Dengan sekali klik "submit" aja, sebuah iklan langsung terkirim ke lebih dari 120 layanan iklan. Sudah gitu gratis lagi, bro and sis nggak perlu ngeluarin duit seperakpun.
Hebat khan? Simpel, cepet and yang utama grateeeeeeeessss.
Terimakasih growurl.......