Sebelum ditahan, sempat beredar kabar salah satu dari empat tersangka itu tidak mau menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Aulia bahkan disebut-sebut sempat marah-marah kepada penyidik, karena tidak diperbolehkan mengikuti acara keluarga. Penyidik akhirnya mempersilakan Aulia menghubungi keluarga guna mengabarkan penahanannya.
Apa komentar para pihak yang berada di seputar mereka ataupun mengamati kasus tersebut?
Amir Karyatin (Penasihat hukum Aulia) :
Dari awal kliennya sudah siap mental. “Beliau (Aulia Pohan) kooperatif koq, tidak marah-marah. Nggak nolak ditahan.”
Irianto Subiakto (Penasihat hukum Bun Bunan) :
Keluarga Bun Bunan akan mengajukan penangguhan penahanan. KPK sebenarnya tidak perlu menahan, karena Bun Bunan kooperatif selama penyidikan.
Arbi Sanit (Pengamat politik senior dari Universitas Indonesia) :
Langkah KPK menetapkan Aulia Pohan sebagai tersangka dan akhirnya menahan yang bersangkutan memperlihatkan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak ikut campur tangan dalam penangan perkara tersebut. “Kalau SBY ikut campur, pasti dia bebas.”
Sikap Presiden yang membiarkan KPK bertindak independen, bahkan terhadap besannya sekalipun, memberi sinyal kepada publik bahwa Yudhoyono bersikap obyektif terhadap masalah hukum.
“Kalau terhadap besan sendiri saja bisa obyektif, apalagi kepada orang lain.”
Danang Widoyoko (Wakil coordinator badan pekerja ICW):
Berikan apresiasi kepada Presiden yang makin memperlihatkan tidak berusaha mengintervensi penanganan kasus aliran dana BI. Namun, penahanan terhadap Aulia terhitung cukup lama apabila dikaitkan dengan penetapan statusnya sebagai tersangka.
“Ada kesan, sebelum menahan Aulia dkk, KPK memang agak ragu. Namun, apapun, ini langkah bagus.”
Apabila Aulia yang juga besan Presiden bisa ditahan, KPK tentu tidak punya hambatan lagi mengungkap kasus dugaan suap dan korupsi lainnya.
(Sumber : Bisnis Indonesia).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar